Senin, 02 Mei 2011

Laporan Respirasi_ (juniardi)


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Tahukah kamu apakah fungsi bernapas? Fungsi bernapas adalah memasukkan oksigen dari udara yang akan digunakan untuk mengoksidasi makanan serta mengeluarkan sisa hasil oksidasi, yaitu karbon  dioksida. Proses bernapas disebut juga proses respirasi. Proses bernapas akan berlangsung jika ditunjang oleh alatalat pernapasan. Untuk itu, kali ini akan dibahas mengenai  pernapasan, organ-organ pernapasan, serta beberapa gangguan yang berhubungan dengan sistem pernapasan.(1)
Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut, pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah didalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler, memisahkan dari darah. Oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawah ke jantung. Dari sini dipompa didalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah  meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen. Dilam paru-paru, karbondioksida salah satu hasil buagan metabolism, menembus membrane alveolar-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dfan setelah melalui pipa bronchial dan trachea, dipanaskan keluar melalui hidung dan mulut.(2:219)
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah :
a Mengetahui jenis pernapasan pada manusia
b Mengetahui frekwensi dan jenis pernapasan manusia
c Mengetahui cara pemeriksaan napas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pernapasan
Dengan bernapas setiap sel dalam tubuh menerima persendian oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan pruduk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hydrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan proses metabolismenya yang berarti pekerjaan selesai dan hasil
Pernapasan adalah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas didalam jaringan atau “penapasan Dalam” dan yang terjadi di dalam paaru-parun(untuk uraian secara fisiologis tentang pernapasan).
Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu mengeluarkan napas. Udara masuk menarik napas dan didoron keluar paru –paru pada waktu mengeluarkan napas. Udarah masuk di dalam melalui jaringan.(2:211)
B. Organ Pernapasan Pada Manusia

1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
Fungsi  Hidung, antara lain :
a Bekerja sebagai saluran udarah pernafasan
b Sebagai penyaring udarah pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
c Dapat menghangatkan udarah pernafasan oleh mukosa.
Membunuh kuman yang masuk, bersama udarah pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung. (3:194)
Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus).

a. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kamu berbicara.
Laring atau organ suara adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea. Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring.
c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun ( Adam’s Apple )
d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak di bawah kartilago thyroid ).
e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago thyroid.
f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara; pita suara melekat pada lumen laring . (4:508)

b. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paruparu kiri.
c. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah.
2. Paru-paru
Tahukah kamu di mana letak paru-paru? Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan paruparu kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembunggelembung tersebut disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih jelas, perhatikan olehmu gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.




C. Proses Pernapasan
Bagaimanakah manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-lahan dan rasakan apa yang terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara melalui hidung. Udara yang kamu hirup mengandung oksigen dan juga gasgas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.
1. Jenis Pernapasan
Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.


Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut :
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

b. Pernapasan Perut
Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

2. Kapasitas Paru-paru
Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL. Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun kamu telah mengeluarkan napas sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu. Selain menghirup udara melalui hidung, kamu juga dapat menghirup udara melalui mulut. Menurutmu, manakah cara yang lebih baik? Bernapas dengan hidung tentu lebih sehat dibandingkan menggunakan mulut. Udara yang masuk melalui hidung, disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut yang terdapat di dalam hidung sehingga udara tersebut lebih bersih. Kamu ingat bahwa dalam rongga hidung terdapat rambutrambut dan selaput lendir untuk menyaring udara yang masuk. (1)

D. Tujuan Respirasi
Tujuan dari respirasi adalah untuk menyediakan oksigen ke jaringan dan untuk menghilangkan karbon dioksida. Untukmencapai tujuan ini, respirasi dapat dibagi menjadi empat fungsi utama:
(1) ventilasi paru, yang berarti inflow dan outflow udara antaraatmosfer dan alveoli paru-paru;
(2) difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah.
(3) transportasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh dan,
(4) regulasi ventilasi dan aspek lain dari respirasi. Bab ini adalah diskusi tentang ventilasi paru, dan lima bab berikutnya menutupi fungsi pernafasan lainnya ditambah fisiologi khusus pernafasan kelainan. (5:471)
E. Pengendalian pernapasan
Ada perbedaan penting dalam struktur dan fungsi antara sirkulasi paru dan sistemik. Perbedaan pertama melibatkan penggunaan yang benar dari
kata arteri dan vena sebagai pengiriman. Arteri dan vena tidak dapat didefinisikan bahwa darah mengandung O2. Vena sistemik darah kembali ke atrium kanan jantung, dan pompa ventrikel kanan ini terdeoksigenasi darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru. Darah beroksigen dari kapiler paru mengalir ke dalam paru-parupembuluh darah. Paru Vena kembali darah ke kiri atrium dan ventrikel kiri memompa darah melalui sirkulasi sistemik lagi. Perbedaan lain yang penting adalah bahwa paru-paru adalah organ hanya untuk menerima seluruh cardiac output. Karena jumlah darah yang dipompa oleh kanan dan kiri ventrikel adalah sama, dan karena paru-paru dan sirkulasi sistemik adalah seri, paru-paru menerima sama jumlah aliran darah sebagai bagian tubuh lainnya. Ini tempat paru-paru dalam posisi unik untuk proses darah. Selain itu, banyak hubungan struktur-fungsi di sirkulasi paru-paru dijelaskan oleh fakta bahwa paru-paru harus menangani tingginya tingkat aliran darah. (6:268)
F. Ganguan pada pola pernapasan
Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena kelainan sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis gangguan antara lain :
1. Asma/sesak napas, penyempitan saluran napas akibat otot polos pembentuk dinding saluran terus berkontraksi, disebabkan alergi atau kekurangan hormon adrenalin.
Asma adalah penyakit yang ditandai dengan berselang episode di mana kontrak otot polos saluran napas kuat, resistensi nyata meningkatkan saluran napas. Itu cacat dasar dalam asma adalah peradangan kronis dari saluran udara, penyebab yang bervariasi dari orang ke orang dan mencakup, antara lain, alergi, infeksi virus, dan kepekaan terhadap faktor lingkungan. Yang penting titik adalah bahwa penyebab yang mendasari peradangan saluran udara otot polos akan hyperresponsive dan  kontrak kuat saat, tergantung pada individu, latihan orang (terutama di dingin, udara kering) atau terkena untuk asap rokok, polusi lingkungan, virus, alergen, biasanya dirilis bronchoconstrictor bahan kimia, dan berbagai potensi lainnya pemicu. Di
Bahkan, kejadian asma meningkat, kemungkinan karena sebagian untuk polusi lingkungan. (7:479)
2. Asfiksi, gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat tenggelam, pneumonia, keracunan CO.
3. Asidosis, akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.
4. Wajah adenoid (wajah bodoh), penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa (polip), pembengkakan di tekak (amandel).
5. Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia.
6. Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae
7. Emfisema, menggelembungnya paru-paru akibat perluasan alveolus berlebihan.
8. Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa.
9. Peradangan pada sistem pernapasan :
a bronchitis, radang bronkhus.
b laringitis, radang laring
c faringitis, radang faring
d pleuritis, radang selaput paru-paru
e renitis, radang rongga hidung
f sinusitis, radang pada bagian atas rongga hidung (sinus). (8)
G. Cara Pemeriksaan pernapasan
1. Inspeksi (cara pandang)
2. Palpasi (cara rabah)
3. Perkusi (cara ketuk)
4. Auskultasi (cara dengar)















BAB III
HASIL DAN PERCOBAAN
A. Nama percobaan
“Pemeriksaan Pernafasan”
B. Alat dan bahan
1. Jam tangan dengan jarum digit.
2. Stetoskop.
C. Prosedur kerja
1. Siapkan orang coba,tempatkan lengan orang coba rileks menyilang abdomen atau dada bawah.
2. Observasi satu siklus respirasi lengkap ( satu inspirasi satu ekspirasi ).
3. Hitung siklus pernapasan dalam waktu satu menit penuh. Bila respirasi tidak teratur hitung dalam satu menit penuh.
4. Saat menghitung, catat kedalaman dan frekwensi, kedalaman dan irama pernapasan.
5. Minta orang coba untuk melakukan gerakan lari kecil selama dua menit.
6. Lakujan pemeriksaan seperti langkah di atas.
7. Minta orang coba melakukan gerakan lari kecilselama 5 menit.
8. Lakukan pemeriksaan parnapasan seperti diatas.
9. Catat seluruh hasilnya








D. Hasil percobaan
1. Nama orang coba : Tn. M
           Umur : 19 tahun
           Berat : 55 Kg

Waktu   /
Orang coba Istirahat Lari kecil
2 menit Lari kecil
5 menit Keterangan
Frekwensi 10kali/menit 23kali/menit 42kali/menit Normal
Kedalaman Dalam dangkal dangkal Normal
Irama teratur teratur Tidak teratur Normal

2. Nama orang coba : Nn M
          Umur : 18 Tahun
          Berat Badan : 44

Waktu  /
Orang coba Istirahat Lari kecil
2 menit Lari kecil
5 menit Keterangan
Frekwensi 24kali/menit 36kali/menit 72kali/menit Normal
Kedalaman dalam dangkal dangkal Normal
Irama teratur teratur Tidak teratur Normal

E. Analisis Hasil Percobaan
      Pada percobaan ini, diambil dua orang coba agar dapat dilakukan perbandingan antaran orang coba 1 dan orang coba 2.
      Pada percobaan pertama, kedua orang coba dalam keadaan rileks, hasil pengamaatan yang diperoleh pada orang coba pertama yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 10 kali/menit, kedalaman pernafasannya dalam teratur pada saat istirahat dan pada saat berlari kecil selama 2-5 menit frekuensinya semakin meningkat yaitu dua kali lipat, dan iramanya teratur pada saat istirahat dan pada saat berlari kecil selama 2-5 menit kedalamannya semakin dangkal, sedangkan pada orang coba ke dua frekuensi pernapasan sebanyak 24 kali/menit, kedalaman pernapasannya pada saat istirahat yaitu ”dalam”, setelah berlari kecil selama 2-5 menit kedalamannya berubah menjadi dangkal, irama yang dihasilkan pada kedua orang coba sama yaitu pada waktu istirahat iramanya teratur dan pada waktu berlari kecil iramanya berubah menjadi tidak teratur. Tetapi menurut teori laki-laki membutuhkan oksigen lebih banyak dari pada perempuan karena laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas, mungkin disini tejadi manipulasi data yaitu orang coba tersebut sengaja mengatur pernapasannya walaupun sudah melakukan aktivitas yang banyak.
      Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jenis pernafasan seseorang, antara lain aktifitas, jenis kelamin. Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplai oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru. Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Jenis kelamin perempuan dan laki-laki memiliki jenis pernafasan yang berbeda, laki-laki lebih banyak membutuhakan oksigen dari wanita, karena laki-laki aktivitas fisiknya lebih berat dibanding wanita, sehingga laki-laki lebih banyak membutuhkan oksigen dari wanita sebagai sumber energi.









BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
a Pernapasan dada  terjadi karena gerakan otot-otot antar tulang rusuk
b Pernapasan perut terjadi akibat gerakan diafragma.
2. Frekuensi pernapasan

Neonates 35-45 kali/menit
Bayi 30-50 kali/menit
Toddler 25-32 kali/menit
Anak-anak 20-30 kali/menit
Remaja 16-19 kali/menit
Dewasa 12-20 kali/menit

3. Cara Pemeriksaan Pernapasan
a. Inspeksi
b. Palpasi (raba)
c. Perkusi (ketuk)
d. Auskultasi (menggunakan stetoskop)
B. Saran
Sebelum melakukan pemeriksaan pernapasan orang coba seharusnya tidak diberi tahu bahwa pernapasanya akan diperiksa karena orang coba memungkinkan dapat mengubah frekuensi pernapasanya sehingga pemeriksaan menghasilkan data yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Karim,Saiful.2009.Sistem Pernapasan pada Manusia.http://www.crayonpedia.org/
         Last update 5 juli 2010 pukul 19.00 wita
2.      Pearce,Evelyn C.2008.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
             Gramedia Pustaka Utama:Jakarta
3.      Syaifuddin.2009.Fisiologi Tubuh Manusia.Edisi 2.Salemba Medika:Jakarta.
4.      Smeltzer, Susanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.
              Edisi 8. Jilid 2. EGC. Jakarta.
5.      Guyton,Arthur C.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC:Jakarta
6.      Johnson,Leonard R.2003.Essential Medical Physiology. Elsevier: California
7.      Widmaier,P Eric F.2003.The Mechanisms of Body Function.the McGraw-Hill
          Companies:Greensboro

8.      Arif.Ilmu.2008.Sistem Pernapasan.http://gurungeblog.wordpress.com/cegory/
          Last update 7 juli 2010 pukul 20.00 wita
9.      Wulandari,Veni.2009.Gangguan Sistem pernapasan.
           http://Veniwulandari.blogspot.com.last update 8 Juli 2010 pukul 19.15




        


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar